Yen muhunga mring sariranya pan sasar, iya iku sabdaning nabi kang nyata, lan sing sapa arsa wikan ing sarira, sanyatane dadi wikan ing pangeran.
Iya / iku kang ngarsa wruh dipun-nyata, lan sing sapa kang wikan maring sarira, dadi wikan wong ngiku maring pangera, kang satengah ana lapal kang mangkene.
Al ‘insanu naskatu aki dalilnya, maknanipun manusa tandhane ekak, tersandhane puniku patang prakara, ingkang dhihin puniku tandhaning edat.
Kaping kalih puniku tandhaning sipat, kang kaping tri ya apengaling manusa, ping sakawan obah osik saking Ngallah, rasaningsun iya rasaning manusa.
Kapethik saking Serat suluk jaman karaton-dalem ing surakarta.
saya setuju dengan ketikkan senior saya,kakang mas hamdi,(harus fullgar,!!jangan di tutup2i),
saya juga setuju sama pemikiran kakang mas togog yg pasti jauh lebih mafhum dari sya,bahwa ini ibarat menabur benih.
cma mksd sy,
kayaknya pelajaran2 keluhuran seperti ini,apa gak lbh baik di terangkan di sebuah majelis/pondok,dengan cara bertahap?
itu kn cma usul saja,
y mau di terima apa gak ny,
y monggo,
sy serahkan sma yg berwenang.
togog
mohon maaf sodara2 semua,
ki Kumitir ‘HANYA’ menabur benih (wiji),
klo tanahnya subur . . .
benih akan tumbuh subur dan berbuah lebat bin lezat
dan berguna bagi lingkungan sekitar.
tapi . . .
klo benih jatuh ditanah yg gersang
benih tsb tdk akan tumbuh
salaam
hamdi
harus fulgar !!! jagan tutup2i seperti alam kubur aja … banyak orang taukut dg KUBURAN gimana nih …
selamat bagi diri yg mensucikan celaka bagi yg mengotori !!! suwun
hamdi
emang alam kubur selalu menutupi sekalipun manusia sekelas abu hurairoh …. takutlah pada Yang Maujud saja !!! InnalIllahi wa inna Ilaihi Roojiun.
salam takzim buat mas kumintir,
semua apa yang panjenengan tulis itu bagus,
tpi kalo boleh ber’usul,hendaknya panjenengan tidak membeberkan semua
ilmu,
krna tiap manusia g semuany bsa lngsung faham,aplg trmsuk sya yg msh awamul awam.
kalo tida ada mursydny ditakutkan salah faham.
sesudahny sy mnt ma’af,
hatur nuhun.
hari
Alhamdulillah….suwun mas kumitir derek nyimak..mugi saget pinangih lan mengertosi sejatinipun…salam…
ajaran leluhur yang luhur, ajarannya para raja, ajarannya para pertapa suci, ajaran yang diajari turun temurun di kalangan para raja, lalu para raja memberikan ajaran kepada rakyat. Ajaran ini sudah ada jauh sebelum berdirinya Nusa-antara (Nusantara), jauh sebelum agama-agama itu bermunculan. Ajaran yang bisa membangun peradaban manusia. Mereka para raja terdahulu, selalu berakhlak mulia kepada rakyatnya. Karena mereka tahu, buah dari ilmu adalah amal perbuatannya ketika di bumi. Agar semua saling selaras, seirama, baik manusia dengan Gusti, manusia dengan alam, dan manusia dengan manusia.
nuwun sewu kang mas..
aku senang mendalami karya2 leluhur kita terdahulu yang ada di web kang mas..namun kendalane aku kurang faham bahasa jawa..minta tolong untuk di terjemahkan ke bahasa kesatuan kita bahasa indonesia..sambil sedikit2 aku belajar bahasa jawa..
mohon maaf n terima kasih sebelummnya kang mas..
didalam islam itu yang namanya ajaran / ilmu….. tidak ada yang rahasia…..
makanya ada kewajiban untuk menuntul ilmu itu……
mengenai keaadaan orang2 sekarang yang menurut anda itu ikut2an, didoktrin sejak kecil, tidak mau menggunakan akal fikiran yang intinya mereka berbeda dengan anda2 dll itu tidak bisa dijadikan alasan mereka itu tidak mau memegang kebenaran.
tapi coba anda jelaskan pemahaman anda tsb serta dasar yang anda pakai….kalau anda bicara sholat…ya kasih tau alasan / dasar anda bicara tentang sholat itu diambil dari mana….rujukan nya apa…..maksudnya seperti apa….itu harus anda jelaskan ….jadi jangan cepat2 menuduh orang2 yg berbeda dengan anda tsb tidak mau berfikir dan memegang kebenaran…
.jangan2 justru malah sebaliknya….”menerima apapun ajaran secara total tanpa mau menggunakan akal pikiran itu sendiri”
subhanallah………………
Suro Sentono
ya betul sekali,,kebanyakan orang jaman sekarang sukanya ikut2an saja tidak mau menggunakan akal fikirnya,,dan sudah terbiasa didokrin dari kecil ,pingin enaknya saja ,takut memegang kebenaran karena akan dikucilkan semua orang, dianggap orang gila/nyeleneh karena tidak umum,,,,orang2 seperti ini bagaikan bulu putih di kulit kambing hitam, ya cuman segelntir manusia yg mau menerima,,pengalaman saya pernah menyebarkan faham hakekat ke teman2 dari ratusan teman cmn 23 orang saja yg menerima,dan dari 23 teman semuanya berpaling,,,kembali ke pemahaman umum…yah itulah jaman sekarang…
Mungkin ini agak fulgar, dan barang kali bahaya bagi pemahaman umu, tapi memang demikian adanya. Di islam sangat dirahasiakan, sampai Abu Huroirohpun tak berani menyampaikan bab ini, beliau menyembunyikan dalam satu karung ilmunya, karena takut orang akan memenggalnya
saya setuju dengan ketikkan senior saya,kakang mas hamdi,(harus fullgar,!!jangan di tutup2i),
saya juga setuju sama pemikiran kakang mas togog yg pasti jauh lebih mafhum dari sya,bahwa ini ibarat menabur benih.
cma mksd sy,
kayaknya pelajaran2 keluhuran seperti ini,apa gak lbh baik di terangkan di sebuah majelis/pondok,dengan cara bertahap?
itu kn cma usul saja,
y mau di terima apa gak ny,
y monggo,
sy serahkan sma yg berwenang.
mohon maaf sodara2 semua,
ki Kumitir ‘HANYA’ menabur benih (wiji),
klo tanahnya subur . . .
benih akan tumbuh subur dan berbuah lebat bin lezat
dan berguna bagi lingkungan sekitar.
tapi . . .
klo benih jatuh ditanah yg gersang
benih tsb tdk akan tumbuh
salaam
harus fulgar !!! jagan tutup2i seperti alam kubur aja … banyak orang taukut dg KUBURAN gimana nih …
selamat bagi diri yg mensucikan celaka bagi yg mengotori !!! suwun
emang alam kubur selalu menutupi sekalipun manusia sekelas abu hurairoh …. takutlah pada Yang Maujud saja !!! InnalIllahi wa inna Ilaihi Roojiun.
suwun
tolong diterjemahkan kedalam bahsa indonesia dong mas…
salam takzim buat mas kumintir,
semua apa yang panjenengan tulis itu bagus,
tpi kalo boleh ber’usul,hendaknya panjenengan tidak membeberkan semua
ilmu,
krna tiap manusia g semuany bsa lngsung faham,aplg trmsuk sya yg msh awamul awam.
kalo tida ada mursydny ditakutkan salah faham.
sesudahny sy mnt ma’af,
hatur nuhun.
Alhamdulillah….suwun mas kumitir derek nyimak..mugi saget pinangih lan mengertosi sejatinipun…salam…
Nderek nyimak…
ajaran leluhur yang luhur, ajarannya para raja, ajarannya para pertapa suci, ajaran yang diajari turun temurun di kalangan para raja, lalu para raja memberikan ajaran kepada rakyat. Ajaran ini sudah ada jauh sebelum berdirinya Nusa-antara (Nusantara), jauh sebelum agama-agama itu bermunculan. Ajaran yang bisa membangun peradaban manusia. Mereka para raja terdahulu, selalu berakhlak mulia kepada rakyatnya. Karena mereka tahu, buah dari ilmu adalah amal perbuatannya ketika di bumi. Agar semua saling selaras, seirama, baik manusia dengan Gusti, manusia dengan alam, dan manusia dengan manusia.
Salam… untuk yang di dalam raga Mas Kumitir.
salam mas kumitir baru nongol…
nyimak
nuwun sewu kang mas..
aku senang mendalami karya2 leluhur kita terdahulu yang ada di web kang mas..namun kendalane aku kurang faham bahasa jawa..minta tolong untuk di terjemahkan ke bahasa kesatuan kita bahasa indonesia..sambil sedikit2 aku belajar bahasa jawa..
mohon maaf n terima kasih sebelummnya kang mas..
nyimak
bagus banget blognya. baru kali ini menemukan blog berbahasa jawa… salam kenal dari http://budiharso.wordpress.com
didalam islam itu yang namanya ajaran / ilmu….. tidak ada yang rahasia…..
makanya ada kewajiban untuk menuntul ilmu itu……
mengenai keaadaan orang2 sekarang yang menurut anda itu ikut2an, didoktrin sejak kecil, tidak mau menggunakan akal fikiran yang intinya mereka berbeda dengan anda2 dll itu tidak bisa dijadikan alasan mereka itu tidak mau memegang kebenaran.
tapi coba anda jelaskan pemahaman anda tsb serta dasar yang anda pakai….kalau anda bicara sholat…ya kasih tau alasan / dasar anda bicara tentang sholat itu diambil dari mana….rujukan nya apa…..maksudnya seperti apa….itu harus anda jelaskan ….jadi jangan cepat2 menuduh orang2 yg berbeda dengan anda tsb tidak mau berfikir dan memegang kebenaran…
.jangan2 justru malah sebaliknya….”menerima apapun ajaran secara total tanpa mau menggunakan akal pikiran itu sendiri”
subhanallah………………
ya betul sekali,,kebanyakan orang jaman sekarang sukanya ikut2an saja tidak mau menggunakan akal fikirnya,,dan sudah terbiasa didokrin dari kecil ,pingin enaknya saja ,takut memegang kebenaran karena akan dikucilkan semua orang, dianggap orang gila/nyeleneh karena tidak umum,,,,orang2 seperti ini bagaikan bulu putih di kulit kambing hitam, ya cuman segelntir manusia yg mau menerima,,pengalaman saya pernah menyebarkan faham hakekat ke teman2 dari ratusan teman cmn 23 orang saja yg menerima,dan dari 23 teman semuanya berpaling,,,kembali ke pemahaman umum…yah itulah jaman sekarang…
nyimax lagi..
nyimax
Mungkin ini agak fulgar, dan barang kali bahaya bagi pemahaman umu, tapi memang demikian adanya. Di islam sangat dirahasiakan, sampai Abu Huroirohpun tak berani menyampaikan bab ini, beliau menyembunyikan dalam satu karung ilmunya, karena takut orang akan memenggalnya